Daftar Skuad Liverpool untuk Liga Champions:Federico Chiesa Tak Masuk, Picu Kontroversi

Daftar skuad Liverpool untuk Liga Champions resmi dirilis! Federico Chiesa tak masuk, picu kontroversi besar. Kenapa winger andalan ini tersisih?

5 min read
Daftar Skuad Liverpool untuk Liga Champions:Federico Chiesa Tak Masuk, Picu Kontroversi

Keputusan gila atau strategi jenius? Itulah pertanyaan yang menggema di benak para pendukung The Reds saat ini. Di tengah antusiasme menyambut musim baru Liga Champions, sebuah pengumuman mengejutkan datang dari Anfield. Daftar skuad Liverpool untuk Liga Champions telah resmi dirilis, namun ada satu nama besar yang hilang dan sontak memicu kontroversi. Ya, Federico Chiesa tak masuk dalam daftar, sebuah keputusan yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi.

Artikel ini akan mengupas tuntas polemik ini. Kamu bakal tahu alasan di balik keputusan mengejutkan ini, ironi performa gemilang Chiesa di liga domestik, dan pertaruhan besar yang diambil Jürgen Klopp. Yuk, kita bedah bersama!

Skuad Resmi Liverpool: Siapa Masuk, Siapa Tersingkir?

Seperti yang sudah diperkirakan, nama-nama pilar utama tetap menjadi andalan. Virgil van Dijk siap mengomandoi lini pertahanan, sementara Mohamed Salah akan kembali menjadi mesin gol utama. Rekrutan anyar yang memecahkan rekor transfer klub, Alexander Isak, serta gelandang serang bertalenta Florian Wirtz juga dipastikan masuk dalam daftar.

Liverpool, yang musim lalu harus angkat koper lebih awal di babak 16 besar, jelas punya ambisi besar untuk kembali menaklukkan Eropa. Skuad yang didaftarkan tampak solid dan siap tempur.

Nama-nama Beken yang Jadi Andalan Klopp

Berikut adalah beberapa nama kunci yang akan memimpin perjuangan Liverpool di panggung Eropa musim ini:

  • Virgil van Dijk: Sang kapten dan tembok kokoh di lini belakang.
  • Mohamed Salah: Raja Mesir yang tak pernah berhenti mencetak gol.
  • Alexander Isak: Rekrutan termahal yang diharapkan menjadi jawaban di lini depan.
  • Florian Wirtz: Motor serangan kreatif dari lini tengah.
  • Alisson Becker: Penjaga gawang kelas dunia yang tak tergantikan.

Kejutan Terbesar: Federico Chiesa Dicoret!

Federico Chiesa

Namun, di antara nama-nama besar itu, ketiadaan Federico Chiesa menjadi perbincangan utama. Pemain sayap asal Italia yang dikenal punya daya juang tinggi dan kerap menjadi pemecah kebuntuan ini secara resmi tidak akan berpartisipasi di fase grup Liga Champions. Keputusan ini sontak menjadi buah bibir, terutama setelah melihat kontribusi vitalnya di awal musim Premier League.

Kenapa Chiesa Nggak Masuk Skuad Liga Champions? Ini Alasannya!

Banyak yang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pemain sekaliber Chiesa bisa sampai tersisih? Jawabannya ternyata cukup kompleks, melibatkan regulasi ketat dan strategi transfer klub.

Aturan Kuota Pemain Non-Homegrown yang Ketat

Salah satu faktor utama adalah regulasi dari UEFA. Setiap klub hanya diizinkan mendaftarkan maksimal 17 pemain non-homegrown (pemain yang tidak memenuhi kriteria sebagai produk akademi lokal). Skuad Liverpool saat ini dipenuhi oleh banyak talenta internasional, yang membuat slot untuk pemain non-lokal menjadi sangat terbatas dan kompetitif.

Setiap tempat di daftar ini menjadi sangat berharga. Sayangnya, kali ini Chiesa menjadi korban dari ketatnya persaingan dan regulasi tersebut.

Kedatangan Alexander Isak yang Mengubah Segalanya

Faktor penentu lainnya adalah kedatangan Alexander Isak di hari-hari terakhir bursa transfer. Liverpool harus merogoh kocek hingga €145 juta untuk memboyong striker Swedia ini, menjadikannya pembelian termahal dalam sejarah klub. Dengan investasi sebesar itu, mustahil bagi Klopp untuk tidak memasukkan Isak ke dalam skuad Liga Champions. Kedatangannya secara otomatis memakan satu slot pemain non-homegrown, dan Chiesa menjadi pemain yang harus dikorbankan.

Ironis! Performa Gacor Chiesa di Liga Inggris

Hal yang membuat keputusan ini terasa semakin aneh adalah performa impresif Chiesa di Premier League. Meski tersisih dari skuad Eropa, ia justru menjelma menjadi "jimat keberuntungan" atau supersub andalan Klopp.

Sang Supersub Penentu Kemenangan

Lihat saja kontribusinya dalam tiga laga awal. Setiap kali ia masuk dari bangku cadangan, ia selalu memberikan dampak instan yang luar biasa.

  • Melawan Bournemouth: Chiesa masuk pada menit ke-82. Hanya butuh enam menit baginya untuk mencetak gol pembuka, membuka jalan bagi kemenangan The Reds yang akhirnya dipastikan oleh gol Salah.
  • Melawan Newcastle: Pergerakannya yang eksplosif di sisi sayap menjadi pemicu terciptanya gol kemenangan dramatis 3-2.
  • Melawan Arsenal: Lagi-lagi, ia menjadi motor serangan di menit-menit akhir dan berhasil memenangkan tendangan bebas krusial yang dieksekusi dengan sempurna oleh Dominik Szoboszlai.

Kontribusi ini menunjukkan betapa pentingnya peran Chiesa, bahkan sebagai pemain pengganti. Pemain berusia 27 tahun ini pernah memiliki nilai pasar hingga 70 juta euro dan menjadi pilar penting saat Italia menjuarai Euro 2020. Setelah pulih dari cedera lutut parah, ia mulai menemukan kembali sentuhan magisnya.

Pemain berusia 27 tahun ini pernah mencapai puncak performa dengan nilai pasar 70 juta euro. Data dari situs sepak bola SpboScore mencatat, dalam satu musim ia menyumbang 14 gol dan 10 assist, serta menjadi salah satu kunci sukses Italia menjuarai Euro 2020. Namun, cedera lutut serius akibat tekel keras Chris Smalling pada 2022 sempat membuat kariernya terhenti.

Setelah proses pemulihan panjang, Chiesa mulai menemukan kembali ritme permainannya dan berpotensi menjadi supersub andalan Liverpool. Sayangnya, aturan kuota pemain non-homegrown di Liga Champions (maksimal 17 orang) plus kedatangan Isak di detik-detik akhir bursa membuat kans Chiesa langsung tertutup.

Risiko Besar Klopp: Taruhan di Pundak Alexander Isak

Keputusan mencoret Chiesa adalah sebuah pertaruhan besar. Klopp dan manajemen Liverpool seolah menempatkan semua harapan mereka pada pundak sang rekrutan baru, Alexander Isak.

Harga Selangit, Ekspektasi Tinggi

Dengan label pemain termahal, tekanan pada Isak tentu sangat besar. Ia diharapkan bisa langsung nyetel dengan skema permainan Klopp dan memberikan kontribusi gol secara konsisten, tidak hanya di liga domestik tetapi juga di panggung Eropa yang kejam. Jika Isak gagal beradaptasi dengan cepat, absennya Chiesa akan terasa semakin menyakitkan.

Krisis Kedalaman di Sektor Sayap Kiri?

Konsekuensi paling nyata dari absennya Chiesa adalah menipisnya stok pemain di posisi sayap. Setelah kepergian Luis Díaz, sisi kiri serangan Liverpool menjadi sedikit rentan. Kini, Klopp hanya memiliki opsi pada Harvey Elliott yang masih sangat muda atau menggeser Cody Gakpo yang sejatinya lebih nyaman bermain di tengah.

Bagaimana jika Mohamed Salah atau Diogo Jota mengalami cedera? Opsi rotasi Klopp akan sangat terbatas, sebuah skenario berbahaya mengingat jadwal padat yang akan mereka hadapi. Kamu bisa membaca lebih lanjut tentang strategi rotasi Liverpool musim ini di artikel kami yang lain.

Jadwal Neraka Menanti, Cukupkah Amunisi The Reds?

Tantangan Liverpool musim ini tidak main-main. Di tengah drama skuad ini, mereka harus menghadapi jadwal yang luar biasa berat di kompetisi domestik dan Eropa.

Grup Maut di Liga Champions

Liverpool tergabung di grup neraka bersama raksasa Spanyol, Real Madrid dan Atlético Madrid, serta juara Eredivisie, PSV Eindhoven, dan tim kuda hitam Qarabag. Setiap pertandingan akan terasa seperti final. Belum lagi, mereka harus melakoni laga tandang ke markas tim-tim kuat seperti Inter Milan, Eintracht Frankfurt, Marseille, dan Galatasaray. Di tengah jadwal sepadat ini, keputusan mencoret pemain sekelas Chiesa terasa makin berisiko.

Kesimpulan: Taruhan Besar, Antara Risiko dan Peluang

Pada akhirnya, dunia sepak bola adalah tentang membuat keputusan sulit. Dengan tidak memasukkan nama Federico Chiesa dalam daftar skuad Liverpool untuk Liga Champions, Klopp jelas sedang melakukan sebuah perjudian besar. Ia lebih memilih potensi jangka panjang dari investasi mahalnya, Alexander Isak, daripada dampak instan yang bisa diberikan oleh Chiesa.

Musim ini akan menjadi pembuktian sesungguhnya. Apakah keputusan berani ini akan membawa Liverpool terbang tinggi menuju trofi "Si Kuping Besar"? Atau justru menjadi blunder yang akan dirindukan ketika tim membutuhkan seorang pahlawan dari bangku cadangan? Satu hal yang pasti, keputusan soal Federico Chiesa tak masuk skuad akan terus menjadi sorotan sepanjang musim.

Terima kasih sudah membaca sampai tuntas! Gimana menurut kamu, keputusan ini sudah tepat atau malah salah langkah? Coba deh, kasih pendapatmu di kolom komentar di bawah!